Payango.id | Boalemo — Perang melawan narkotika kembali membuahkan hasil. Seorang pemuda asal Desa Botumoito, Kecamatan Botumoito, berinisial UT (25), harus berurusan dengan hukum setelah tertangkap tangan membawa narkoba jenis sabu yang terbungkus rapi dalam sachet klip kecil.
Penangkapan berlangsung dramatis pada Jumat, 25 April 2025, di ruas Jalan Trans Sulawesi, Desa Lamu, Kecamatan Tilamuta. Berbekal informasi dari masyarakat yang gerah dengan peredaran narkoba di lingkungan mereka, Satuan Reserse Narkoba Polres Boalemo segera bergerak cepat.
Dipimpin langsung oleh Kanit II Opsnal, Bripka Marinus Bandaso, S.H., tim yang terdiri dari personel pilihan itu menggelar operasi senyap. Saat UT tengah melintas, petugas langsung menghentikan dan melakukan penggeledahan di tempat. Hasilnya? Satu sachet sabu yang disembunyikan UT tak bisa lagi ditutupi.
“Pelaku langsung mengakui bahwa sabu tersebut adalah miliknya. Tes urine yang kami lakukan juga menunjukkan hasil positif. Saat ini, pelaku dan barang bukti telah diamankan di Mapolres Boalemo,” ujar Kasat Narkoba Polres Boalemo, Iptu Nirwan Damopolii, S.H., saat dikonfirmasi.
Barang bukti kini tengah dalam proses pengujian lebih lanjut di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo. Sementara UT harus menanti nasibnya di balik jeruji besi, mempertanggungjawabkan perbuatannya yang bisa merusak masa depan generasi bangsa.
Tak hanya itu, Iptu Nirwan juga mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2025, Satresnarkoba Polres Boalemo telah menangani tujuh kasus narkotika. Tiga di antaranya adalah tindak pidana kesehatan yang berkaitan dengan sediaan farmasi ilegal, dan tiga lainnya merupakan kasus penyalahgunaan sabu.
“Kami tidak akan tinggal diam. Peredaran narkoba adalah ancaman nyata bagi masyarakat, terutama generasi muda. Kami akan tindak tegas siapa pun yang terlibat,” tegas Iptu Nirwan dengan nada penuh komitmen.
Penangkapan ini menjadi pengingat keras bahwa peredaran narkoba masih mengintai dari desa hingga pelosok jalan. Kesadaran masyarakat dan keberanian aparat menjadi tembok terakhir dalam menyelamatkan daerah ini dari ancaman narkotika.