Breaking News
Ingin jangkau lebih banyak pelanggan? Pasang iklan sekarang! Hubungi kami di No. Telpon/SMS/WhatsApp di 0812 4346 0159. Kami siap membantu mempromosikan bisnis Anda dengan efektif!
Mabar Kriminal
Mabar Kriminal

PORSENIJAR Satukan Guru Boalemo dalam Kebersamaan

Payango.id | Boalemo, Ada yang berbeda di Boalemo pagi itu. Senyum-senyum hangat, sapaan ramah, dan derap langkah penuh semangat terlihat menyatu di satu tempat. Mereka bukan atlet profesional, bukan pula seniman yang biasa menghiasi panggung besar. Mereka adalah guru—orang-orang sederhana yang setiap hari berdiri di depan kelas, namun kali ini tampil di depan masyarakat dengan wajah yang berbeda: wajah persahabatan, kreativitas, dan kebersamaan.(24/9)

Inilah Pekan Olahraga Seni dan Pembelajaran (PORSENIJAR) PGRI Kabupaten Boalemo 2025, yang digelar pada 24–25 September 2025. Dua hari yang terasa singkat, namun penuh kenangan, di mana para pendidik melepas sejenak rutinitas mengajar dan larut dalam riuh semangat persaudaraan.

Di panggung seni, lantunan suara guru dalam lomba nyanyi solo terdengar penuh penghayatan, seakan setiap nada membawa cerita perjalanan hidup. Pada lomba tarian tunggal, gerakan indah menari bukan sekedar menampilkan budaya, tetapi juga mencerminkan jiwa guru yang selalu lentur menghadapi dinamika zaman.

Di sisi lain, lapangan olahraga menjadi saksi semangat sportivitas. Papan catur mempertemukan ketenangan dan strategi, lapangan bulutangkis dipenuhi sorak-sorai dukungan, dan meja tenis menjadi arena kecepatan dan kelincahan. Semua dilakukan dengan senyum tulus, tanpa beban gengsi, karena yang dipertandingkan bukan hanya kemampuan, tetapi juga keakraban.

Tak kalah menarik, ruang inovasi terbuka lebar lewat lomba video pembelajaran dan konten kreator. Di sana, guru-guru menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mahir dengan papan tulis, tapi juga siap menjadi pionir dalam dunia digital. Mereka hadir sebagai pendidik yang mampu menjembatani ilmu dengan teknologi, tanpa kehilangan kehangatan jiwa pendidiknya.

Ketua PGRI Kabupaten Boalemo dalam sambutannya mengingatkan makna sesungguhnya dari perhelatan ini.

“PORSENIJAR bukanlah sekedar lomba. Ini adalah rumah kebersamaan, tempat kita saling menguatkan, saling belajar, dan menemukan semangat baru. Dari sini, kita berharap lahir guru-guru terbaik Boalemo yang akan membawa nama daerah ini ke tingkat provinsi,” ungkapnya penuh harap.

Dan benar adanya, sepanjang kegiatan, yang terasa bukan hanya kompetisi. Ada tawa yang pecah ketika kok bulutangkis tersangkut di net, ada tepuk tangan hangat saat seorang guru menuntaskan lagu dengan suara bergetar karena gugup, ada juga pelukan persahabatan setelah pertandingan usai. Semua itu membentuk mosaik kebersamaan yang tak ternilai.

Ketika hari mulai senja dan PORSENIJAR berakhir, yang tersisa bukan sekedar daftar juara atau lembar piagam. Yang tersisa adalah rasa bangga: bangga menjadi guru, bangga menjadi bagian dari PGRI, dan bangga menjadi anak Boalemo.

PORSENIJAR telah selesai, tapi semangatnya masih hidup. Ia akan tetap menyala, menyusup ke ruang-ruang kelas, menemani setiap guru dalam mendidik anak bangsa, dan menjadi pengingat bahwa di balik profesi yang mulia, selalu ada ruang untuk berkarya, berbahagia, dan bersama-sama menjaga api persaudaraan.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *